Senin, 30 Oktober 2017
NARRATIVE TEXT: Pengertian, Tujuan, Ciri Kebahasaan, Susunan Penulisannya danContoh
Pengertian
Narrative Text
Sebelum
membahas mengenai pengertian Narrative Text, ada baiknya jika kita mengetahui
terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan Narrative. Narrative atau dalam Bahasa
Indonesia disebut ‘narasi’ merupakan kata yang mempunyai arti ‘a series of
events’ atau ‘serangkaian peristiwa’. Sedangkan text atau ‘teks’ memiliki arti
tulisan. Jadi, Narrative Text is a text or story of a series of connected
events, presented in a sequence of written / spoken words, and/or in a sequence
of (moving) pictures. Artinya, teks narasi (Narrative Text) merupakan sebuah
teks atau cerita mengenai serangkaian peristiwa yang saling berhubungan, yang
disajikan secara berurutan dari awal ke akhir cerita baik secara lisan atau
tulisan, dan/atau dengan gambar (bergerak) yang juga disajikan secara berurutan
(kronologis).
Tujuan
Narrative Text (Social Function or Communicative Purpose)
A.
The
social function or communicative purpose of narrative text is to amuse or entertain the readers. (Fungsi sosial atau tujuan komunikatif
dari teks narrative adalah untuk menarik perhatian atau menghibur para pembaca)
Dengan
menampilkan konflik yang menarik di bagian tengah dari sebuah teks narasi, para
pembaca akan terhibur dan akan menjadi penarasan sehingga mereka akan membaca
cerita tersebut hingga selesai
B.
Generic
Structure of Narrative Text (Susunan penulisan Teks Naratif)
Teks
narasi (Narrative Text) memiliki struktur penulisannya sendiri. Hal inilah yang
membedakan teks narasi dengan jenis teks yang lain dalam Bahasa Inggris.
Berikut
adalah struktur kebahasaan (Generic Structure) dari Narrative Text:
1.
Orientation
Orientation merupakan
bagian pertama dari Narrative Text yang terletak pada awal cerita atau di
paragraf pertama. Fungsi dari Orientation adalah untuk memperkenalkan kepada
para pembaca atau pendengar mengenai karakter dari cerita narasi, waktu, dan
setting dari cerita tersebut. Bagian Orientation biasanya ditulis singkat dan
dapat menjawab pertanyaan Who? (siapa?), What? (apa?), Where? (dimana?),
dan/atau When? (kapan?). Dengan menjawab 2 pertanyaan dari pertanyaan tersebut,
misalkan Who? (siapa?) dan Where? (dimana?), bagian Orientation dari sebuah
cerita sudah dapat terbentuk.
2.
Complication
Complication
merupakan bagian selanjutnya dari Narrative Text. Bagian ini merupakan bagian
yang ditunggu oleh para pembaca dan pendengar karena pada bagian inilah masalah
dalam cerita timbul sehingga membuat cerita narasi (narrative text) tersebut
menjadi lebih menarik untuk dibaca dan tidak membosankan. Dalam membuat
Narrative Text, para penulis boleh memberikan satu masalah atau lebih dalam
bagian ini sehingga membuat teks tersebut lebih menarik. Biasanya, masalah yang
timbul pada bagian ini melibatkan karakter utama dari teks tersebut.
3.
Resolution
Resolution
merupakan bagian selanjutnya setelah Complication. Pada bagian Resolution,
masalah – masalah yang terdapat pada bagian Complication mulai diselesaikan
dengan adanya berbagai solusi. Solusi untuk mengatasi atau mengakhiri masalah
tersebut tidak selalu baik dan bahagia, terkadang ada solusi yang buruk dan
menyedihkan. Selain itu, ada juga solusi untuk mengatasi masalah yang tidak
mengakhiri masalah tersebut secara tuntas hingga akhir cerita tersebut
menggantung sehingga membuat para pembaca lebih penasaran. Hal tersebut
bertujuan untuk mepertahankan minat para pembaca akan cerita tersebut.
4.
Re-orientation (Bisa da bisa juga tidak ada)
Re-orientation
merupakan bagian terakhir dari Narrative text dan biasanya berada di akhir
cerita atau di paragraf terakhir. Re-orientation merupakan sebuha pilihan yang
artinya penulis yang ingin membuat Narrative Text boleh menggunakan bagian
Re-orientation atau pun tidak. Bagian ini biasanya berisi pesan – pesan
bermanfaat bagi para pembaca terkait dengan cerita tersebut. Pesan – pesan
tersebut dapat berupa pesan moral, atau pun pengajaran dari sang penulis.
Jadi
seorang penulis teks narasi boleh menulis re-orientationnya boleh juga tidak.
C.
Language
Features (Ciri Kebahasaan) Narrative Text
Narrative
Text memiliki ciri kebahasaan (Language Feature) sebagai berikut:
1.
Menggunakan Past Tense
Teks
narasi (Narrative Text) pasti ditulis dengan menggunakan Simple Past Tense, menceritakan
serangkaian peristiwa yang tidak nyata atau pun serangkaian peristiwa yang
terjadi di masa lampau.
2.
Terdapat kalimat langsung (Direct Sentence atau Direct Speech)
Narrative
Text menggunakan baik kalimat langsung dan kalimat tidak langsung (direct and
indirect sentences). Kalimat langsung (direct sentence) digunakan dalam jenis
teks ini bertujuan membantu para pembaca dalam berimajinasi ketika mereka
membaca teks tersebut.
Contoh Teks Narrative Text
The Ant
And The Grasshopper
In a field one summer’s day a grasshopper was hopping about,
chirping and singing to its heart’s content. An ant passed by, bearing along
with great toil an ear of corn he was taking to the nest.
“Why not come and chat with me,” said the grasshopper, “instead of toiling and
moiling in that way?”
“I am helping to lay up food for the winter,” said the ant, “and recommend you
to do the same.”
“Why bother about winter?” said the grasshopper; we have got plenty of food at
present.” The ant went on its way and continued its toil.
When the winter came the grasshopper found itself dying of hunger while it saw
the ants distributing, every day, corn and grain from the stores they had
collected in the summer.
Arti
Cerita diatas:
Semut dan Belalang
Di
suatu lapangan, saat musim panas, seekor belalang melompat girang,
berkicau dan bernyanyi sesuka hatinya. Sementara seekeor semut sedang lewat,
sambil mambawa bongkahan biji jagung dibawahnya dengan susah payah menuju
sarangnya.
“Mengapa kamu tidak disini saja sambil ngobrol denganku,” kata Belalang, “dari
pada lalulalang kerja keras seperti itu??”
“Aku bekerja untuk mengumpulkan makanan sebegai persediaan musim dingin
nanti,” kata semut itu, “dan memeberikan contoh padamu supaya kamu juga
mengumpulkan makanan seperti aku.”
“Kenapa aku harus repot-repot mengkhawatirkan musim dingin” kata Belalang;
“Kami sudah punya banyak makanan saat ini.” Meskipun begitu semut itu tetap
melanjutkan dan terus kerja keras.
Ketika musim dingin datang, belalang itu pun mati kelaparan, sementara si semut
mendistribusikan jagung dan gandum setiap hari dari toko mereka yang sudah
dikumpulkan saat musim panas yang lalu.
Generic
structure of Narrative Text
1. Orientation: First information of the participants inside the story. From the
story about ant and grasshopper above, we see the orientation as:
In a field one summer’s day a Grasshopper was hopping about. An Ant passed
by…
2. Complication: What happens next among the participants of the
story. This phase introduce a problem existing between or among the
participants. From the example of narrative below, we see the complication is:
“Why bother about winter?” said the Grasshopper; we have got plenty of food
at present.” But the Ant went on its way and continued its toil.
3. Resolution: The way a writer ends his story plot. It can be
successful ending or failure one which leads to sad ending story. From the
story about ant and grasshopper, we see the writer give the ending as follow:
When the winter came the Grasshopper found itself dying of hunger.
“Why not come and chat with me,” said the grasshopper, “instead of toiling and moiling in that way?”
“I am helping to lay up food for the winter,” said the ant, “and recommend you to do the same.”
“Why bother about winter?” said the grasshopper; we have got plenty of food at present.” The ant went on its way and continued its toil.
When the winter came the grasshopper found itself dying of hunger while it saw the ants distributing, every day, corn and grain from the stores they had collected in the summer.
“Mengapa kamu tidak disini saja sambil ngobrol denganku,” kata Belalang, “dari pada lalulalang kerja keras seperti itu??”
“Aku bekerja untuk mengumpulkan makanan sebegai persediaan musim dingin nanti,” kata semut itu, “dan memeberikan contoh padamu supaya kamu juga mengumpulkan makanan seperti aku.”
“Kenapa aku harus repot-repot mengkhawatirkan musim dingin” kata Belalang; “Kami sudah punya banyak makanan saat ini.” Meskipun begitu semut itu tetap melanjutkan dan terus kerja keras.
Ketika musim dingin datang, belalang itu pun mati kelaparan, sementara si semut mendistribusikan jagung dan gandum setiap hari dari toko mereka yang sudah dikumpulkan saat musim panas yang lalu.
1. Orientation: First information of the participants inside the story. From the story about ant and grasshopper above, we see the orientation as:
In a field one summer’s day a Grasshopper was hopping about. An Ant passed by…
2. Complication: What happens next among the participants of the story. This phase introduce a problem existing between or among the participants. From the example of narrative below, we see the complication is:
“Why bother about winter?” said the Grasshopper; we have got plenty of food at present.” But the Ant went on its way and continued its toil.
3. Resolution: The way a writer ends his story plot. It can be successful ending or failure one which leads to sad ending story. From the story about ant and grasshopper, we see the writer give the ending as follow:
When the winter came the Grasshopper found itself dying of hunger.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar